Hei, pernah merasakan getirnya perjalanan mengenyam pendidikan jauh dari sanak saudara? Pernah merasakan sakit, se-sakit sakitnya ketika merasa jatuh disaat menggapai bintang? Pernah merasakan sepi, sendiri, dan serasa orang asing di tanah perantauan? Namun, itu semua tentunya mampu kau lewati bukan?
Yups, tentu karena kau buktikan dengan senyuman di
wajahmu dan bertahan berdiri saat ini, isn’t it? Siapa yang menopang dan
mendampingimu disaat jauh dari keluarga? Yeah, teman seperjuangan selalu ada
dan tak segan membagi dirinya jika diperlukan. Ahh, rasanya enggan berpaling
jika seperti ini. Selalu ada orang baik yang rela dirusuhi. J
Tak pernah ku
meminta pada sanga Kuasa untuk mempertemukan kita
Namun, kita
dipertemukan tak lepas dari scenario-NYA
Tak pernah ku
meminta nantinya berteman dengan siapa
Namun, kita
disatukan sesuai dengan rencana-NYA
Tak pernah ku
sesali pertemuan yang dirancang oleh-NYA
Karena, dari
mereka aku menemukan warna baru yang tak pernah ku jumpa sebelumnya
Tak pernah aku
memilih berteman dengan siapa saja
Namun, IA
tunjukkan jiwa-jiwa tulus yang tak segan menyapa dan selalu tersenyum ria
Jiwa-jiwa tulus
yang disatukan oleh sang penguasa,
membuat
hari-hari ku menjadi berwarna
hingga mampu
melewati pahit-manis nya jauh dari sanak saudara.
Hei, siapa jiwa-jiwa tulus itu? Kan ku bocorkan
sedikit padamu. Mungkin, coretan dan celotehan ini kan menjadi arsip memoryku
kelak dikemudian hari ketika berpisah dengan mereka.
Kau tau Gadis manis dan cerdas ini? Ia adalah gadis
berdarah Aceh yang selalu semangat meniti hari, terlebih menggapai mimpi. Ahh,
ia selalu mampu membuatku kembali bersemangat ketika mulai lelah menggapai Asa. Hei, perkenalkan dulu ia Fathayatul
Husna, sebut saja Fatha. Namun, aku kerap memanggilnya dengan panggilan “Tha”. Ketika
mengingat pertemuan pertama dengannya aku kembali tertawa.
![]() |
Tha |
Lihat, wajah imutnya yang menggemaskan. Ia gadis
periang berasal dari Wonosobo. Tidak sesuai dengan wajahnya yang lucu, ia
adalah gadis yang senior diantara teman-temanku yang lainnya. Gadis lincah ini
adalah Alviana Cahyanti, kerap di sapa Alvi. Ia selalu energik, dan mampu
membuat orang lain tersenyum dengan gaya bicaranya yang ceria.
Alvi |
Riska |
![]() |
Rofik |
Wajah pucat dan mata sayu, teman kelas menganggapnya
demikian. Bagiku tidak. Lihat, wajahnya yang mungil dan manis ini. Ia gadis
pendiam untuk orang yang tidak dikenalnya, namun gadis ceria bagi yang
mengenalnya. Ia berasal dari Sragen. Hei, perkenalkan ia Rofik Fitriani. Kerap
disapa Rofik. Ia selalu penuh dengan ide kreatif dan unik. Ia gadis yang baik
hati. Bagaimana tidak? Awal pertemuan kami ketika ospek kampus. Saat itu,
lagi-lagi aku yang selalu membuat masalah. Lupa adalah tradisi yang sering ku
lakukan, saat itu aku lupa membawa sapu tangan hitam salah satu syarat
kelengkapan bahan ospek. Ia yang tengah berdiri disampingku, menempuk pundak
memberikan satu sapu tangannya. Saat itu aku ragu untuk mengambilnya, karena
rasa sungkan terlebih enggan merepotkan orang asing. Namun, ia memastikan bahwa
sapu tangan yang ia berikan tidak ia gunakan. Karena, memang ia memiliki dua
sapu tangan. Tidak berhenti disitu, selang bermingu-mingu kemudian. Aku lupa
membawa pulpen ketika hendak tanda tangan di bagian tata usaha fakultas ia
kembali memberikan alat tulisnya, saat itu aku tidak menyadari ia adalah orang
yang sama yang ku jumpai beberapa minggu sebelumnya. Karena aku tidak mudah
membuka diri pada saat pertama memasuki dunia kampus, tidak mengenal teman satu
kelas selama 2 semester merupakan hal lumrah. Karena aku memang orang yang
egois, hanya memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan diriku atau hal yang
membuatku menarik. Seiring berjalannya waktu, ia selalu bersikap baik dan
membuat orang lain nyaman. Ia selalu siap untuk dirusuhi dan dibebani hingga
saat ini, ahhh gadis cantik ini selalu berlaku baik, ia tidak pernah pilih
kasih pada orang lain. Ia adalah gadis cantik dan baik hati. Tetap seperti itu,
menjadi cantik dan baik. ^^
![]() |
Umi |
Pendiam, jenius, tidak banyak bicara namun langsung
bertindak. Yups, ia Umi Rokhimatun, gadis kalem ini berasal dari Jogja. Umi adalah nama panggilan untuknya. Jadi
ingat, awal memasuki perkuliahan ia selalu duduk dibangku paling depan. Ia
pendiam, namun cerdas. Aku yang terlebih dahulu memberanikan diri menyapa dan
sering duduk disampingnya. Seiring berjalannya waktu, hal tersebut membuat kami
akrab. Ia tak banyak bicara, namun ia orang yang menyenangkan. Ia selalu di
andalkan ketika berurusan dengan nalar. Ia adalah gadis cerdas dan selalu penuh
kejutan. Pertahankan, kau selalu penuh kejutan kawan.^^
Diani |
![]() |
Fuandani |
Lihat, kedua gadis ini adalah temanku yang memiliki
persamaan dan perbedaan. Tengok ia, gadis lincah dan santai ini adalah Diani
Kurnia Fitri. Sering disapa Diani. Ia adalah gadis santai yang selalu banyak
ide, ia sangat supel dalam bergaul. Wajar saja jika ia memiliki banyak kenalan
dan kategori mahasiswa aktif berorganisasi. Gadis satunya adalah Fuandani
Istiati, dikampus ia disapa Fuand. Gadis periang ini berjiwa tegar dan sangat
mandiri. Ia selalu menutupi kebaikannya. Kedua gadis ini merupakan gadis
periang yang sering bersama, mereka disatukan karena persamaan dan perbedaan.
Ahh, kedua gadis ini sangat unik dan sangat bersahabat. Terlebih mereka orang
yang sangat santai dalam berkawan. Mereka mampu membuat orang lain tersenyum,
bahkan disaat diri mereka tidak mampu tersenyum mereka masih memikirkan cara
agar orang lain tersenyum. Pertahankan pribadi kalian yang menyenangkan ini
kawan ^^.
![]() |
Nung |
Senyum manisnya yang tulus, gaya bicaranya yang unik.
Ia tak pernah menutupi dirinya, Ia selalu apa adanya. Temanku berbagi cerita
ketika awal pertama bertandang ke kota Jogja. Ia adalah Tri Nurjannah, ia
sering ku panggil Nung, atau tinung. Gadis ini berasal dari Wonogiri. Banyak
hal yang terjadi, kami telah mengukir banyak cerita. Kami disatukan karena
banyak hal, salah satunya karena kami merasa newbi. Sama-sama pendatang baru di tanah perantauan dan disatukan
dalam tempat tinggal. Ia adalah teman kamarku yang pertama, ia pula teman
pertama ku ditanah perantauan. Bukan berarti kami tidak pernah ada konflik,
kami pernah berkonflik yang tak usai. Cukup lama, 3 semester. Namun, aku
menganggap hal itu wajar. Karena egoisnya diri ini yang selalu ingin menang
sendiri. Hingga kami disatukan kembali saat semester 6 kemarin. Kembali
disatukan dalam kelompok pengabdian masyarakat. Ahh, anak ini tak pernah
berubah. Ia masih apa adanya seperti dulu. Hal ini yang selalu aku suka
darinya, ia selalu apa adanya. Perselisihan yang ada diantara kami karena
kesalah pahaman dan egoisme ku. Ia masih sama terkadang menyebalkan namun
mengasyikkan. Tetap apa adanya seperti itu sayang^^.
![]() |
Mbak tika |
Dewasa, kalem, jeli dan anggun. Ia selalu seperti
itu. Kartika Wulandari. Ia adalah kakak bagiku. Ia berasal dari Sragen. Tak ada
yang tak pernah menhadapi konflik. Kamipun pernah berkonflik. Lagi-lagi karena
egoisnya diri ini. Namun, mampukan kau menahan amarah mu yang hanya membuat
binasa seiring berjalannya waktu? Aku tak mampu! Ia banyak mengajariku tentang
kehidupan. Ia terkadang bersikap dewasa, kala itu aku menganggapnya kakak.
Terkadang ia bersikap kanak-kanak, kala itu menganggap kami teman sebaya. Ia tak
mudah berteman dengan orang baru. Terimakasih untuk kedewasaanmu kak ^^, maaf
pula karena aku begitu seringnya bersikap egois.
![]() |
Mbak Ratna |
Ceriwis, jeli dan cekatan. Ratna Maftuhatun, ia juga
ku anggap kakak. Ia berasal dari Jogja. Kau tau? Jarak Rumahnya dan tempat
tinggalku hanya berjarak tiga langkah. Ia orang yang baik selalu meluangkan
waktu ketika dibutuhkan, ia orang yang jeli dan cekatan. Kelak, jika Sang
illahi menghendaki, ia akan menjadi kakak ku dikemudian hari.
Mereka yang baik, ceria, ramah, cool, kalem, anggun,
ceriwis, apa adanya dan gila membuat hari-hariku berwarna. Tanpa mereka sadari,
hal kecil yang mereka lakukan membuat orang disekitarnya merasa nyaman.
Kami disatukan
karena persamaan dan perbedaan
Karena
persamaan, menjadikan kami mengenal satu sama lain
Karena
perbedaan, kami belajar memahami dan menggali pemaham baru satu sama lain
Persamaan dan
perbedaan yang kami miliki menyatukan kami satu sama lain
Persamaan
dan perbedaan pula yang mengikat tali aku, dia, mereka hingga menjadi KITA.
Kau tau? Terlepas dari mereka semua, orang-orang
yang bijaksana, dewasa, dan selalu memberi arahan selalu menyemangati bila Asa mulai rapuh. Kau tau? Orang yang
memotivasi bisa saja dari dosen, motivator, atau orang yang kau kagumi…
2 komentar:
bintang di tanah rantau yang versi cowok kok nggak ada nih...
bintang di tanah rantau yang versi cowok kok nggak ada nih...
Posting Komentar