Bintang ditanah Rantau

by 19.08.00 2 komentar

Hei, pernah merasakan getirnya perjalanan mengenyam pendidikan jauh dari sanak saudara? Pernah merasakan sakit, se-sakit sakitnya ketika merasa jatuh disaat menggapai bintang? Pernah merasakan sepi, sendiri, dan serasa orang asing di tanah perantauan? Namun, itu semua tentunya mampu kau lewati bukan?
Yups, tentu karena kau buktikan dengan senyuman di wajahmu dan bertahan berdiri saat ini, isn’t it? Siapa yang menopang dan mendampingimu disaat jauh dari keluarga? Yeah, teman seperjuangan selalu ada dan tak segan membagi dirinya jika diperlukan. Ahh, rasanya enggan berpaling jika seperti ini. Selalu ada orang baik yang rela dirusuhi. J
Tak pernah ku meminta pada sanga Kuasa untuk mempertemukan kita
Namun, kita dipertemukan tak lepas dari scenario-NYA
Tak pernah ku meminta nantinya berteman dengan siapa
Namun, kita disatukan sesuai dengan rencana-NYA
Tak pernah ku sesali pertemuan yang dirancang oleh-NYA
Karena, dari mereka aku menemukan warna baru yang tak pernah ku jumpa sebelumnya
Tak pernah aku memilih berteman dengan siapa saja
Namun, IA tunjukkan jiwa-jiwa tulus yang tak segan menyapa dan selalu tersenyum ria
Jiwa-jiwa tulus yang disatukan oleh sang penguasa,
membuat hari-hari ku menjadi berwarna
hingga mampu melewati pahit-manis nya jauh dari sanak saudara.
Hei, siapa jiwa-jiwa tulus itu? Kan ku bocorkan sedikit padamu. Mungkin, coretan dan celotehan ini kan menjadi arsip memoryku kelak dikemudian hari ketika berpisah dengan mereka. 

Kau tau Gadis manis dan cerdas ini? Ia adalah gadis berdarah Aceh yang selalu semangat meniti hari, terlebih menggapai mimpi. Ahh, ia selalu mampu membuatku kembali bersemangat ketika mulai lelah menggapai Asa. Hei, perkenalkan dulu ia Fathayatul Husna, sebut saja Fatha. Namun, aku kerap memanggilnya dengan panggilan “Tha”. Ketika mengingat pertemuan pertama dengannya aku kembali tertawa.
Tha
 3 tahun yang lalu dua gadis polos tengah kebingungan mencari ruang ujian untuk tes tulis bahasa. Kami dipertemukan bukan karena sebuah ketidak sengajaan. Sudah diatur oleh-Nya, so pasti. Saat itu, kami yang tak tau arah dan ruang fakultas tetangga, dan pastinya kebingungan. karena memang, ujian di selenggarakan di fakultas tetangga. Hingga membuat kami harus bolak-balik, turun-naik tangga beberapa kali mencari ruangan, yang tak taunya berada di paling ujung, lebih tepatnya di pojok fakultas. Dengan napas yang terengah-engah kami memasuki ruangan, dan ruangan diisi penuh oleh peserta yang tengah mengisi lembar soal. Saat memasuki ruangan, kau tau? Hampir separuh soal telah dibacakan, karena ujian merupakan ujian bahasa selalu ada listening meskipun tes bersifat tertulis. Tidak sampai disitu kegaduhan yang kami lakukan, lebih tepatnya yang aku lakukan. Saat itu, aku merasa telah mempersiapkan semuanya. Kecuali belajar, karena memang aku orang yang teramat malas jika urusan belajar. Celakanya, aku lupa membawa alat tulis. Saat itu, alat tulis yang digunakan adalah pensil, cukup dengan lirikan teman baruku mengerti apa yang tengah aku alami. Dengan sigap, ia mematah pensilnya menjadi dua bagian. Lalu memberikan bagiannya kepadaku. Jelas masalah tak sampai disitu, penghapus pun bernasip demikian. Sebagaimana pensil, penghapus pun dibagi menjadi dua bagian. Dengan terkekeh aku mengambil senjata pemberiannya. Ahh, baiknya orang ini pikirku. Baru bertemupun ia sampai rela berbagi dengan orang asing, terlebih orang yang merepotkan sepertiku. Hingga detik inipun ia selalu bersedia di rusuhi, kemanapun pergi ketika dengannya selalu dihinggapi kejadian dan cerita lucu yang menjadikan perjalanan kami menarik. Tetap semangat menggapai Asa mu sayang, kerikil yang menghalangi jadikan pemanis langkahmu.
Lihat, wajah imutnya yang menggemaskan. Ia gadis periang berasal dari Wonosobo. Tidak sesuai dengan wajahnya yang lucu, ia adalah gadis yang senior diantara teman-temanku yang lainnya. Gadis lincah ini adalah Alviana Cahyanti, kerap di sapa Alvi. Ia selalu energik, dan mampu membuat orang lain tersenyum dengan gaya bicaranya yang ceria.

Alvi
Pertama kali memasuki ruang kampus, pada saat pembagian KRS (Kartu Rencana Studi) aku duduk dibagian paling depan. Bukan tanpa alasan, ditempat baru aku memang selalu demikian. Pada saat memasuki kelas, dengan ramahnya ia menyapa meminta izin untuk duduk disampingku. Dengan gaya Cool tentunya ku persilahkan. Begitu ramahnya ia, hingga membuat ku merespon ceritanya. Aku tidak canggung untuk menyapanya, karena ia memang orang yang ramah dan bersahaja. Gadis ini kembali mengingatkan ku sosok kakak yang jauh diseberang sana. Ramah, baik, ceria, cerdas, lucu, dan mungil. Hingga saat ini, ia tetap ceria sama ketika pertama kali aku mengenalnya. Selalu tidak segan untuk dirusuhi. Tetap ceria dan energik seperti itu, karena hal itu menularkan energy positive ke orang lain.
Riska
Gaya yang cool dan cuek ini selalu ia tunjukkan, tapi sejatinya ia adalah gadis tangguh berjiwa tegar yang tak ingin diketahui banyak orang. Riska Wahyu Andiani, ia adalah gadis Jogja yang cerdas. Panggil saja ia Riska. Gadis ini selalu to the point dan tak segan mengutarakan uneg-uneg nya jika memang ia ingin untuk mengutarakannya. Awalnya kami disatukan karena persamaan. Karena Sama-sama menyukai Animasi Detetive Conan, seringnya sharing bersama membuat kami akrab satu sama lain. Kami membuat hal yang tidak penting menjadi penting, sharing tentang film misalnya. Hal yang lebih tidak penting, namun kerap kali kami lakukan adalah membahas film yang stock nya hampir habis. Darinya aku mengetahui banyak hal, ia begitu pandai dalam hal yang berkaitan dengan Software, selalu punya ide gila yang kreatif.  Hingga saat ini, ia teman cool yang tak segan dirusuhi rumahnya dan selalu bersedia menerima kedatanganku. Tetap cool dan jujur, karena hal itu yang membuatmu unik. ^^
Rofik
Wajah pucat dan mata sayu, teman kelas menganggapnya demikian. Bagiku tidak. Lihat, wajahnya yang mungil dan manis ini. Ia gadis pendiam untuk orang yang tidak dikenalnya, namun gadis ceria bagi yang mengenalnya. Ia berasal dari Sragen. Hei, perkenalkan ia Rofik Fitriani. Kerap disapa Rofik. Ia selalu penuh dengan ide kreatif dan unik. Ia gadis yang baik hati. Bagaimana tidak? Awal pertemuan kami ketika ospek kampus. Saat itu, lagi-lagi aku yang selalu membuat masalah. Lupa adalah tradisi yang sering ku lakukan, saat itu aku lupa membawa sapu tangan hitam salah satu syarat kelengkapan bahan ospek. Ia yang tengah berdiri disampingku, menempuk pundak memberikan satu sapu tangannya. Saat itu aku ragu untuk mengambilnya, karena rasa sungkan terlebih enggan merepotkan orang asing. Namun, ia memastikan bahwa sapu tangan yang ia berikan tidak ia gunakan. Karena, memang ia memiliki dua sapu tangan. Tidak berhenti disitu, selang bermingu-mingu kemudian. Aku lupa membawa pulpen ketika hendak tanda tangan di bagian tata usaha fakultas ia kembali memberikan alat tulisnya, saat itu aku tidak menyadari ia adalah orang yang sama yang ku jumpai beberapa minggu sebelumnya. Karena aku tidak mudah membuka diri pada saat pertama memasuki dunia kampus, tidak mengenal teman satu kelas selama 2 semester merupakan hal lumrah. Karena aku memang orang yang egois, hanya memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan diriku atau hal yang membuatku menarik. Seiring berjalannya waktu, ia selalu bersikap baik dan membuat orang lain nyaman. Ia selalu siap untuk dirusuhi dan dibebani hingga saat ini, ahhh gadis cantik ini selalu berlaku baik, ia tidak pernah pilih kasih pada orang lain. Ia adalah gadis cantik dan baik hati. Tetap seperti itu, menjadi cantik dan baik. ^^
Umi
Pendiam, jenius, tidak banyak bicara namun langsung bertindak. Yups, ia Umi Rokhimatun, gadis kalem ini berasal dari Jogja.  Umi adalah nama panggilan untuknya. Jadi ingat, awal memasuki perkuliahan ia selalu duduk dibangku paling depan. Ia pendiam, namun cerdas. Aku yang terlebih dahulu memberanikan diri menyapa dan sering duduk disampingnya. Seiring berjalannya waktu, hal tersebut membuat kami akrab. Ia tak banyak bicara, namun ia orang yang menyenangkan. Ia selalu di andalkan ketika berurusan dengan nalar. Ia adalah gadis cerdas dan selalu penuh kejutan. Pertahankan, kau selalu penuh kejutan kawan.^^
Diani

Fuandani
Lihat, kedua gadis ini adalah temanku yang memiliki persamaan dan perbedaan. Tengok ia, gadis lincah dan santai ini adalah Diani Kurnia Fitri. Sering disapa Diani. Ia adalah gadis santai yang selalu banyak ide, ia sangat supel dalam bergaul. Wajar saja jika ia memiliki banyak kenalan dan kategori mahasiswa aktif berorganisasi. Gadis satunya adalah Fuandani Istiati, dikampus ia disapa Fuand. Gadis periang ini berjiwa tegar dan sangat mandiri. Ia selalu menutupi kebaikannya. Kedua gadis ini merupakan gadis periang yang sering bersama, mereka disatukan karena persamaan dan perbedaan. Ahh, kedua gadis ini sangat unik dan sangat bersahabat. Terlebih mereka orang yang sangat santai dalam berkawan. Mereka mampu membuat orang lain tersenyum, bahkan disaat diri mereka tidak mampu tersenyum mereka masih memikirkan cara agar orang lain tersenyum. Pertahankan pribadi kalian yang menyenangkan ini kawan ^^.
Nung
Senyum manisnya yang tulus, gaya bicaranya yang unik. Ia tak pernah menutupi dirinya, Ia selalu apa adanya. Temanku berbagi cerita ketika awal pertama bertandang ke kota Jogja. Ia adalah Tri Nurjannah, ia sering ku panggil Nung, atau tinung. Gadis ini berasal dari Wonogiri. Banyak hal yang terjadi, kami telah mengukir banyak cerita. Kami disatukan karena banyak hal, salah satunya karena kami merasa newbi. Sama-sama pendatang baru di tanah perantauan dan disatukan dalam tempat tinggal. Ia adalah teman kamarku yang pertama, ia pula teman pertama ku ditanah perantauan. Bukan berarti kami tidak pernah ada konflik, kami pernah berkonflik yang tak usai. Cukup lama, 3 semester. Namun, aku menganggap hal itu wajar. Karena egoisnya diri ini yang selalu ingin menang sendiri. Hingga kami disatukan kembali saat semester 6 kemarin. Kembali disatukan dalam kelompok pengabdian masyarakat. Ahh, anak ini tak pernah berubah. Ia masih apa adanya seperti dulu. Hal ini yang selalu aku suka darinya, ia selalu apa adanya. Perselisihan yang ada diantara kami karena kesalah pahaman dan egoisme ku. Ia masih sama terkadang menyebalkan namun mengasyikkan. Tetap apa adanya seperti itu sayang^^.
Mbak tika
Dewasa, kalem, jeli dan anggun. Ia selalu seperti itu. Kartika Wulandari. Ia adalah kakak bagiku. Ia berasal dari Sragen. Tak ada yang tak pernah menhadapi konflik. Kamipun pernah berkonflik. Lagi-lagi karena egoisnya diri ini. Namun, mampukan kau menahan amarah mu yang hanya membuat binasa seiring berjalannya waktu? Aku tak mampu! Ia banyak mengajariku tentang kehidupan. Ia terkadang bersikap dewasa, kala itu aku menganggapnya kakak. Terkadang ia bersikap kanak-kanak, kala itu menganggap kami teman sebaya. Ia tak mudah berteman dengan orang baru. Terimakasih untuk kedewasaanmu kak ^^, maaf pula karena aku begitu seringnya bersikap egois.
Mbak Ratna

Ceriwis, jeli dan cekatan. Ratna Maftuhatun, ia juga ku anggap kakak. Ia berasal dari Jogja. Kau tau? Jarak Rumahnya dan tempat tinggalku hanya berjarak tiga langkah. Ia orang yang baik selalu meluangkan waktu ketika dibutuhkan, ia orang yang jeli dan cekatan. Kelak, jika Sang illahi menghendaki, ia akan menjadi kakak ku dikemudian hari.


Mereka yang baik, ceria, ramah, cool, kalem, anggun, ceriwis, apa adanya dan gila membuat hari-hariku berwarna. Tanpa mereka sadari, hal kecil yang mereka lakukan membuat orang disekitarnya merasa nyaman.
Kami disatukan karena persamaan dan perbedaan
Karena persamaan, menjadikan kami mengenal satu sama lain
Karena perbedaan, kami belajar memahami dan menggali pemaham baru satu sama lain
Persamaan dan perbedaan yang kami miliki menyatukan kami satu sama lain
Persamaan dan perbedaan pula yang mengikat tali aku, dia, mereka hingga menjadi KITA.
Kau tau? Terlepas dari mereka semua, orang-orang yang bijaksana, dewasa, dan selalu memberi arahan selalu menyemangati bila Asa mulai rapuh. Kau tau? Orang yang memotivasi bisa saja dari dosen, motivator, atau orang yang kau kagumi…

Denda Yulia A R

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

2 komentar:

wachidab mengatakan...

bintang di tanah rantau yang versi cowok kok nggak ada nih...

wachidab mengatakan...

bintang di tanah rantau yang versi cowok kok nggak ada nih...