Bulan & Matahari

by 19.11.00 1 komentar
Jika dilangit ada bintang dan bulan yang senantiasa menemani gelapnya malam ketika matahari menyingsing, disini aku memiliki sahabat dan teman yang selalu memotivasi satu sama lain. Jika bumi selalu disinari matahari ketika pagi menyapa, disini aku selalu disinari oleh sahabat dan teman-temanku. Tidak ada yang mampu bertahan sendiri, pasti membutuhkan satu sama lain. Yah, setidaknya itu argumenku sendiri.
3 tahun mengenyam pendidikan di kota pelajar, tentunya banyak suka duka yang ku alami. Namun, itu semua mampu ku lalui karena dukungan dari orang-orang terdekat, salah satunya sahabat dan teman-teman yang ku miliki.
Sejak semester awal, dosenku selalu berkata “Sahabat dalam hidup hanya satu, karena kamu tidak bisa menganggap semua orang adalah sahabatmu. Sahabat, posisinya lebih istimewa dibanding yang lain, oleh karena itu tentukan sahabatmu”. Saat itu aku berpikir, Sahabatku adalah Saudariku sendiri. Seiring berjalannya waktu, kata-kata itu mampu ku patahkan dengan logikaku sendiri. “Jika memang sahabat dalam hidup hanya satu, bagiku ia adalah teman hidup. Sahabat adalah orang yang mampu menjadi dirimu. Kau susah, iapun susah. Kau senang, iapun demikian. Sahabat bagai bulan dan matahari. Matahari tanpa lelah memberikan sinarnya, begitu petang bertandang bulanpun menggantikan dengan cahayanya. Dimana letak persamaannya? Ketika bulan bertandang, ia tak mampu menghasilkan cahanya sendiri, cahaya yang ia tampilkan adalah pancaran dari sinar matahari. Pun, matahari tak mungkin menemani sepanjang hari, karena bumi terus berotasi pada porosnya untuk berevolusi sehingga menampilkan bulan ketika petang. Masih bingung dengan persamaannya? Sinar mentari lebih tajam dari cahaya rembulan. Jika matahari membawa sinar yang keras dirasakan, bulan membawa cahaya kelembutan. Keduanya saling melengkapi, melengkapi dan berbagi. Ahh,, itu anggapanku. Ia, dia, ataupun mereka tak apa tetap dengan anggapannya.
Bagiku, Sahabat tak harus satu. Namun, bisa menyatu dengan diriku.
Bagiku, Sahabat tak mesti satu, karena aku ingin lebih banyak berbagi ilmu.
Bagiku, Sahabat tak harus satu, yang penting ia mengerti keadaanku dan sifatku.



Denda Yulia A R

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

saya sangat suka tulisan satu ini ^^